Selasa, 03 Desember 2013

Potensi Sektor Pertanian dan Perikanan


Pengasinan Desember 2013
Kelurahan Pengasinan merupakan salah satu kelurahan yang masih berpotensi dalam bidang pengembangan sektor pertanian dan perikanan karena masih banyak masyarakat yang menggeluti sektor ini terutama budidaya ikan air tawar,ikan hias serta tanaman hias..Kota Depok masih memiliki 40 persen lahan hijau yang membuktikan Kota Depok masih asri dan   didukung dengan kualitas tanah yang sangat layak untuk ditanami, maka sangatlah besar potensi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian dan perternakan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Depok Widyati mengakui melihat seluruh kelebihan pihaknya akan terus berupaya mendorong para petani dan peternak agar mampu meningkatkan hasil usahanya. Langkah yang kita terapkan saat ini adalah melakukan pembinaan kepada para petani dan itu bukan hanya petani belimbing saja, petani tanaman hias pun juga ikut merasakan pembinaan yang kami lakukan, seperti yang dialami oleh sejumlah petani tanaman hias yang berada di lingkungan Pengasinan Sawangan Depok.
Kota Depok juga berpeluang besar menjadi sentra usaha pembudidayaan, baik tanaman dan perternakan. Kembali bahwa banyak lahan yang bisa dipakai untuk usaha pembudidayaan, ataupun menggunakan halaman pekarangan rumah sebagai sarana pembudidayaan, sentra pembudidayaan ikan hias dan ada tanaman hias serta burung hias berkicau yang tersebar di seluruh penjuru Kota Depok.
Widyati juga berharap usaha pemberdayaan masyarakat melalui bidangnya bisa dilakukan kerjasama dengan beberapa OPD-OPD yang berada di Kota Depok.” seperti Koperasi, Disnakersos, UMKM dan pihak-pihak lainnya.




Selasa, 05 November 2013

Profile dan POKJA Setu Pengasinan Depok


Setu Pengasinan

 


Situ Pengasinan terletak di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok. Luasnya enam hektare. Namun yang digunakan untuk permainan sepeda air hanya tiga hektar. Sisanya digunakan untuk pemancingan.
Untuk menikmati permainan sepada air‘”perahu yang digerakan dengan cara menggenjot pedal‘”, pengunjung tak harus merogoh kantong terlalu dalam. Harga tiket cuma Rp6000 per 15 menit.
Dibanding wisata air di tempat lain, sepeda air yang ditawarkan Setu Pengasinan memang tidak beda. Bentuk sepedanya pun sama-sama menyerupai binatang seperti: bebek, kuda laut, ikan paus, dan angsa. “Bedanya adalah kenyamanan suasana yang diberikan,” kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Setu Pengasinan, Naman Jojon, pekan lalu.
Bersepeda air selama 15 menit dapat membuat keringat mengucur deras. Apalagi jika dikayuh mengelilingi Setu Pengasinan. Agar berwisata dirasa nikmat, sepeda air cukup dikayuh santai sambil menikmati panorama alam, lambaian daun pohon kelapa saat diembus angin, pohon rambutan, durian, mangga, dan pepaya.
Jika sudah puas, pengunjung dapat menyusuri pinggiran danau yang tertata rapi. Sembari ber-jogging, misalnya. Jika lelah, manfaatkan tepian setu dan areal di bawah pepohonan sembari menikmati keindahan panorama. “Atau, kalau tidak mau duduk di pinggiran setu, pengunjung dapat duduk di balai bambu yang disedikan,” kata Jojon.
Bagi mereka yang memiliki hobi memancing, jangan lupa bawa pancing. Sebab, pengurus setu tidak menyediakan alat pancing. Namun pengunjung dibebaskan mengail ikan yang ada di dalam setu. Bila beruntung, umpan yang dilempar akan dilahap ikan. Ada ikan mas, gurame, mujair, gabus, dan lele.
Untuk memancing sama sekali tidak dikenakan biaya. Cukup gunakan kelihaian dalam menancing. “Yang tidak diperbolehkan di setu ini ialah menjala, meracun, dan menyetrum,” kata Jojon, mengingatkan.
Selain itu, pengunjung dapat mampir ke Gon Ku Nursery. Di tempat ini banyak hal bisa didapat. Mulai dari cara memelihara tanaman hias hingga bagaimana membuat suasana lingkungan terasa indah, asri, dan nyaman.
Gon Ku Nursery tidak hanya menawarkan keindahan, melainkan juga sarana belajar dan bermain bagi anak-anak. Termasuk belajar memahami aneka jenis tanaman hias, menanam bibit tanaman hias, memelihara tanaman, dan melakukan pembiakan dengan sistem cangkok.
Selain itu, pengunjung diajak untuk lebih tahu dan peduli tentang air dan konservasi lahan. “Kita bisa banyak belajar dari pemiliknya: Mas Heri,” kata Jojon pula.
Jojon menginformasikan, hampir setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur lain, wisata air Setu Pengasinan padat pengunjung. Mereka bukan saja yang berdomisili di Kota Depok, melainkan juga dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. “Setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur lain, tiket biasanya ludes. Tak jarang pengunjung tak kebagian tiket. Kalau sudah seperti itu, tiket biasanya kami cetak ulang,” katanya.
Dijelaskan, tiket yang disediakan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur sebanyak delapan lebar. Setiap lembar terdiri dari 40 tiket. “Artinya, setiap hari itu terserap 320 tiket,” katanya.
Sayangnya, ada kekurangan pada Setu Pengasinan: akses masuk ke area itu sulit. Jalannya masih tanah. Kalau hujan turun, jalannya becek. “Kalau infrastruktur jalannya bagus, pengunjung yang datang pasti akan lebih banyak,” kata Jojon.
Aan Humaidi, salah seorang pengujung mengatakan, dirinya datang ke Setu Pengasinan untuk melepas penat. “Setelah seharian bekerja, tidak ada salahnya kita menikmati hidup. Pemandangan di sini sangat indah. Udaranya pun segar,” katanya.
Aan sengaja datang sendiri ke Setu Pengasinan untuk menikmati panorama alam yang masih alami. “Tidak perlu harus jauh-jauh pergi ke tempat lain. Di Depok pun ada,” katanya.
Jojon, sang Ketua Pokja Setu Pengasinan menjelaskan, wisata air Setu Pengasinan ada sejak tahun 2005. Alkisah, waktu itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dipimpin Badrul Kamal (BK). Kebetulan BK sedang menggalakkan lagi setu sebagai tempat penampungan air. Tujuan, agar wilayah Jakarta tidak terendam air.
Untuk itulah, pemkot melakukan pengerukan kembali beberapa setu di wilayah Depok. Salah satunya: Setu Pengasinan. “Tahun 2005 setu ini sudah hampir dangkal, banyak gulma, dan ditumbuhi alang-alang. Dengan prakarsa BK, setu ini kemudian hidup lagi,” katanya.
Setelah dilakukan pengerukan, dan ditata rapi, masyarakat pun mulai menyadari pentingnya setu. Maka, tahun itu juga Pokja Setu Pengasinan dibentuk. “Awalnya pokja dibentuk hanya untuk menjaga lingkungan setu. Namun ada masukan dari masyarakat agar setu ini dijadikan lokasi wisata,” katanya.
Syahdan, masyarakat patungan dana untuk membeli sepeda air. Nilai nominal tidak ditetapkan. Ada yang urunan Rp1 juta. Ada pula yang sampai Rp5 juta. “Nama-nama orang yang patungan pun kita catat,” katanya.
Sejak itu, terkumpullah uang untuk membeli enam sepeda air. Dari modal enam sepeda air itu, kemudian berkembang menjadi 21 sepeda air. Bahkan, setiap tahun Setu Pengasinan dapat menyetor uang ke kas pemerintah daerah sebesar Rp5 juta. “Baru belakangan ini kita mendapatkan bantuan dana dari pemkot untuk membeli tambahan sepeda air, pembangunan gapura, dan dermaga,” katanya.
Jojon menambahkan, pemasukan yang didapat dari pembelian tiket oleh para pengunjung dibagi langsung kepada masyarakat penyumbang setiap bulan. “Setiap akhir bulan kami selalu kumpul untuk berbagi keuntungan. Sistem pembagian sangat manusiawi: 50 persen untuk pemodal, 50 persen sisanya untuk kegiatan social. Misalnya untuk warga yang sakit, anak yatim, dan lain-lain,” katanya.

Pokja Situ Pengasinan
Naman. H. D (Ketua Pokja Situ Pengasinan)
Situ Pengasinan
Lokasi : Kelurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan
Luas : 6,00 ha
Kedalaman : 4,00-1,00 m
Pemanfaatan : Konservasi, cadangan air, wisata air dan perikanan
Permasalahan : Tidak ada, situ terawat.
Status pengelolaan : Pemkot Depok
Pokja Situ Pengasinan
Ketua : Naman H. Dul
Wakil : M. Salim Al Bayan
Sekretaris : Asmawi
Wakil : Sain Firmansyah
Bendahara : Andi
Wakil : Napah
Anggota :
  • Arkat
  • Muhasan
  • Jinat
  • Bodan
  • Betong
  • T. Rizansyah
  • Djohim
  • Usup
  • Asari
  • Drs. Jayadi Akhir
  • H. Suganda BA
  • Amad Juman
  • Akib Cunung
  • Kosasih
  • Saman
  • Sada
  • Aman Junaedi
  • Sarifudin
  • Amad Jaian
  • Agus Salim
  • H. A. Yakub
  • Inan
  • Anin Rinta
  • H. Satiri
  • Guru Mawi
  • Amung
Alamat Pokja Situ Pengasinan:
Jl. Lingkar Wadas RT 01/01, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan. Telp: (0251) 617282 / Hp: 081932729226
Program Yang Terlaksana :
  1. Pembuatan jogging track conblock 260 meter bantuan dari Pusat
  2. Penanaman pohon Gerakan Lahan Kritis (GLK) sebanyak 1100 pohon
  3. Penanaman benih ikan dari Dinas Pertanian sebanyak 25000 ekor Mujair
  4. Penambahan pohon kelapa, biola cantik dan ketapang mengganti yang mati
  5. Pembersihan plastik setiap 15 hari dan pembabatan setiap 3 bulan
  6. Perawatan tanaman secara swadaya setiap 1 bulan
Inventaris Pokja :
Sepeda air sebanyak 6 unit dan Satu buah saung
Rencana Kedepan :
  1. Pengaspalan jalan lingkar wadas (jalan masuk)
  2. Penambahan sepeda air
  3. Penurapan dari Dinas PU